Tuesday, April 22, 2014

AWAL SEJARAH ISLAM

Sejarah Awal Peradaban Islam Didunia
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rosul dari golonganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan ( keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan) maka katakanlah (muhammad) “cukuplah Alloh bagiku, tidak ada tuhan selain Alloh”. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memilki ‘Arsy (singgasana) yang agung. (QS, At-Taubah, 9:128-129)
Analisis Peta Bangsa Arab
Arab, artinya padang pasir, tandus dan gersang. Arab menjadi sebutan bagi masyarakat di jazirah arab yang dibatasi oleh laut merah dan Gurun sinai disebelah barat, disebelah timur dibatasi oleh teluk arab dan sebagian besar negara Irak dibagian selatan, disebelah selatan dibatasi oleh laut arab yang bersambung dengan laut India, dan sebelah utara dibatasi oleh negeri Syam dan sebagian kecil dari negara Irak. Luasnya membentang antara 1.000.000 x 1.300.000 mil.
 Jazirah Arab dahulu terbagi menjadi delapan kawasan,:
1.      Hijas terletak di tepian laut merah, sebelah tenggara. Wilayah ini penting karena terdapat Ka’bah.
2.      Yaman terletak disebelah kanan Ka’bah, disebelah selatan Yaman terdapat samudra Hindia.
3.      Hadramaut, terletak ditepi samudra Hindia, sebelah timur Yaman.
4.      Muhrah, terletah disebelah timur dari Hadaramaut,
5.      Oman, terletak disebelah utara bersambung dengan Teluk Persia,
6.      Al Hasa’, terletak dipantai teluk Persia dan panjangnya sampai ketepiansungai Eufrat.
7.      Nejed, terletah diantara Hijaz dan Yamamah, tanahnya datar dan luas, disebelah utara bersambung dengan Syam, di timur dengan Irak,
8.      Ahqaf, terletak di selatan, sebelah barat daya Oman.
Bangsa Arab terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:
1.      Arab Ba’idah: kaum-kaum Arab yang sudah terdahulu punah, seperti Ad, Tsamud, Thasm, Judas, Imlaq, dan lain-lain.
2.      Arab Aribah: kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya’rib bin Yasyjub bin Qohthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah.
3.     Arab Musta’ribah. Kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Isma,il yang disebut Arab Adnaniyah.
Agama Bangsa Arab
Pada mulanya bangsa Arab beragama Tauhid, agama nabi Ibrahim a.s. Lambat laun karena adanya banyak faktor keyakinan bangsa Arab bergeser hingga menganut agama Animisme, pemujaan berhala. Faktor terbesar adalah pengaruh ajaran Animisme yang berasal dari syam pada masa Bani Khuza’ah berkuasa. Nah pada masa inilah disebut masa jahiliah karena faktor kebodohan dan keyakinan Animisme yang kian marak menjadi anutan orang-orang Arab.
Kondisi sosial masyarakat jahiliyah
Kebodohan dan khurafat merajalela, hidup layaknya binatang ternak. Wanita diperlakukan sepetri benda mati. Mereka sering berperang merebutkan kekuasaan, harta dan kehormatan suku.
Kondisi ekonomi
Berniaga merupakan sarana terbesar mereka dalam menggapai kebutuhan hidup. Disana terdapat pasar-pasar terkrenal seperti; Ukazh, Dzil majaz, Majinnah.
Kondisi akhlak
Kehidupan nista, pelacuran, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan akal sehat dan perasaan menyebar luas. Disisi lain akhlak-akhlak terpuji yang lain juga terdapat pada mereka; kedermawanan, menepati janji, kekuatan tekat, lemah lembut, tenang, waspada dan sederhana.
Analisis Wilayah Wekah pada Masa Kecil Nabi Saw.
Mekah Al Mukarramah, Al Qur’an menyebutnya dengan “Bakkah Mubarrakah”, sebagaimana Alloh berfirman,”Sesungguhnya yumah yang mula-mula dibangun untuk manusia ialah Baitulloh di Bekkah (mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.. (Qs. Ali Imran,3:96)
Di kota yang dahulunya lembah inilah, Rasululloh dilahirkan pada 571 M atau 12 Rabiulawal tahun Gajah. Mekah merupakan pusat kegiatan perdagangan dan peribadahan bangsa Arab dan sekitarnya. Di dalamnya terdapat ka’bah. Mekah terletak kira-kira 300 m diatas permukaan laut, disebuah lembah yang kering yang dikelilingi gunung karang yang tandus. Panjang lembah ini dari barat ke timur sekitar 3 km dan dari utara ke selatan  sekitar 1,5 km. Jarak dari Mekah ke Jeddah 74 km, ke Thaif 80 km, ke Madinah 990 km, pada musim panas, cuaca menapai 54 derajad celcius dan pada musim dingin mencapai 10 derajad celcius.
Sirah Kenabian dan Masa sebelum Kenabian
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib (nama aslinya Syaibah) bin Hasyim (nama aslinya Amr) bin Abdul Manaf (nama aslinya Al Mughirah) bin Quashay (nama aslinya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr ( julukannya adalah Quraisy yang kemudian suku ini dinisbatkan kepadnya) bin Malik bin Nadhar (nama aslinya Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah( nama aslinya Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Lahir di Mekah, Senin12 Rabiulawal tahun gajah 20 atau 22 april 571 M. Sang kakek, Abdul Mutholib memilih nama ”Muhammad”, nama yang belum dikenal oleh bangsa Arab.
Masa bayi beliau disusui aleh Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab kemudian Halimah binti Abu Dzu’aib dari bani Sa’ad bin Bakr. Setelah peristiwa pembelahan dada,  beliau dikembalikan kepada ibunda.  setelah Aminah, sang ibu, wafat, Abdul Muthaloib mengasuhnya sampai usia 8 tahun. Setelah sang kakek wafat, sang paman, Abu Tholib mengasuhnya hingga beliau dewasa.
Pada usia 12 tahun Abu Thalib membawanya berdagang ke Syam. Setibanya di Bushra, beliau bertemu seorang Rahib dan diberi kabar ada tanda –tanda kenabian pada Muhammad. Abu Thalib diminta kembali ke Mekah demi keselamatan Muhammad dari ancaman para Ahli Kitab. Pada usia 15, Muhammad turut pada perang Fijar dan perjanjian Hilful Fudhul antara pihak quraisy bersama Kinanah dengan pihak Qais Ailan bersama paman-pamannya. Khadijah memperoleh pendapat dari pamannya, Waraqah bin Naufal, tentang tanda kenabian.
Awal remaja, beliau biasa menggembalakan kambing dikalangan bani Sa’ad dan juga di Mekah dengan imbalan beberapa dinar. Usia 25 tahun, beliau berdagang ke Syam, menjalankan dagangan milik Khadijah. Dua bulan sesudah itu, beliau menikahi Khadijah, seorang wanita terhormat, kaya raya, cantik, dan dari keluarga terpandang yang berusia 40 tahun. Pada usia 35 tahun, beliau digelari Al Amin, terpilih sebagi seseorang yang berhak meletakkan Hajar Aswad ketempatnya. Beliau menemukan sulusi dari perselisihan hebat diantara kaum Quraisy.
Sirah Masa Kenabian dan Risalah
Pada usia hampir menginjak usia 40 tahun, beliau lebih banyak mengasingkan diri di Gua Hira. Gua Hira adalah salah satu gua yang terdapat di Jabal nur, perbukitan arah timur laut dari Masjidilharam. Gua ini berada ditebing yang meski tidak terlalu tinggi, tetapi agak curam. Jalan menuju gua ini sangat sulit dan terjal penuh rintangan, banyak bebatuan yang mengapit gua sehingga setiap orang yang akan menuju gua ini harus memiliki fisik yang kuat. Disekitar gua ini tidak ada pemukiman dan kehidupan. Disinilah Rasulullah mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Pada usia matang itu tanda-tanda kenabian semakin jelas, hadirnya mimpi-mimpi yang benar selama enam bulan lamanya. Beliau senantiasa bermimpi melihat cahaya yang terang. Pada Ramadhan tahun ketiga dari masa pengasingan di gua Hira, Alloh swt, mengangkat beliau sebagai rasul memuliakan beliau dengan cahaya kenabian, dan menurunkan malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepadanya, yaitu pada hari senin, tanggal 21 Ramadhan atau bertepatan 10 Agustus 610 M. Usia beliau ketika itu 40 tahun, 6 bulan, 12 hari menurut perhitungan kalender Hijriah atau 39 tahun, 3 bulan, 20 hari menurut perhitungan kalender Masehi.
Setelah wahyu pertama turun, terjadi masa keterputusan wahyu selama beberapa hari lamanya. Beliau sangat ingin agar ketakutan segera sirna, sebagaimana sebelumnya. Akhirnya Alloh mengutus kembali Jibril untuk menyampaikan wahyu yang kedua yaitu surah Al Muddassir.
Proses turunnya wahyu melalui beberapa cara sebagai berikut,
1.      Mimpi yang benar, ini merupakan permulaan wahyu turun,
2.      Jibril memasukkan wahyu kedalam dada dan hati naluri Rasululloh tanpa terlihat,
3.      Jibril mendatangi Rasululloh dengan menjelma sebagai seorang lelaki dan berbicara langsung, sehingga Rasululloh menyadari dan mengingat semua yang dikatakan itu. para sahabatpun terkadang melihatnya,
4.      Wahyu datang kepada nabi menyerupai suara gemerincing lonceng. Inilah wahyu terberat yang beliau rasakan dan Jibril tidak terlihat oleh pandangan beliau,
5.      Nabi melihat malaikat Jibril dengan rupa yang asli,
6.      Wahyu diturunkan tanpa hijab, sebagaimana yang diwahyukan pada peristiwa Isra’ Mi’raj,
7.      Alloh swt berfirman secara langsung kepada Rasululloh saw, tanpa perantara jibril.
Fase dakwah
Kejahiliahan Quraisy, menyebabkan Rasululloh gelisah dan mencari tempat sunyi untuk mendekatkan diri kepada Alloh. Usia 40 tahun, beliau mendapat petunjuk melalui Ru’yah shodiqah (mimpi yang benar). Setahun kemudian padaRamadhan (Agustus 610 M) di Gua Hira’ Jibril menyampaikan wahyu pertama QS Al Alaq, 96: 1-5. Peristiwa itu membuat beliau khawatir dan cemas. Lalu beliau meminta Khadijah untuk menyelimuti dirinya. Khadijah memperoleh pendapat dari pamannya, Waraqah bin Naufal, tentang tanda kenabian. Khadijah meyakinkan kepada Muhammad,saw. Mengenai hal itu Khadijah sebagai seorang dari kaum wanita yang pertama kali masuk islam. Sementara, dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib yang berusia 10 tahun didalam asuhan beliau. Dari kalangan hamba sahaya Zaid bin Haritsah, pembantu beliau. Dari kalangan dewasa dan yang memiliki kedudukan adalah Abu Bakar bin Abi Quhafah yang membuka peluang para pembesar quraisy lainnya masuk islam. Diantara mereka Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Thalhah bin Ubaidillah, dan diikuti oleh yang lainnya.
Setelah tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi, turunlah wahyu (QS. Al-Hijr, 15:94; QS. Asy-Syu’ara’, 26:214- 215) untuk berdakwah secara terang-terangan. Rasululloh naik ke bukut Shafa, menyeru kaum Quraisy. Diantara mereka ada yang beriman dan ada juga yang masih tetap durhaka (di antaranya Abu Lahab).
Ditengah ancaman Quraisy Abu Thalib selalu membela Rasululloh. Banyak umat islam disiksa, diantaranya Bilal bin Rabah budak asal Habasyah. Rasululloh menganjurkan untuk hijrah ke Habasyah (Etiopia). Diantara mereka ada Utsman bin Affan bersama Ruqayyah binti Rasululloh saw. Utsman bin Mazh’un, Ja’far bin Abi Thalib. Jumlah mereka mencapai 83 orang.
Pada periode ini, Hamzah masuk islam, demikian Umar bin Al Khatab melalui saudara perempuannya. Fatimah binti Khatab yang membaca surah Thaha, pada tahun kesepuluh pada masa kenabian, Khadijah wafat dan disusul oleh Abu Thalib. Saat itu merupakan situasi yang sangat sulit dirasakan Rasululloh.

OLEH NAJMI ANNISA

No comments:

Post a Comment