Sunday, May 18, 2014

Awal Mula Kehidupan Orang Badui Dan Adat Istiadatnya


Awal Mula Kehidupan Orang Badui Dan Adat Istiadatnya

By : Agnes Pearlyta/ X IPS/ 2

Suku Badui. Suku yang tidak asing lagi didengar. Kehidupan mereka memang unik, tapi dibalik itu semua banyak sekali sisi positif yang dapat diambil dari kehidupan mereka. Adat istiadat mereka masih sangat kental, dibawah bukit tempat tinggal mereka, dan mendapat makan dari hasil ladang.
Sebutan "Badui" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden).Suku Badui terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mereka lebih senang menyebut dirinya sebagai “Orang Kanekes” atau sebutan yang mengacu pada nama kampungnya seperti “Urang Cibeo”.
Saat kita akan memasuki daerah Badui, ada tata tertib yang harus dipatuhi karena itu merupakan tuntutan adat. Mereka masih sangat menghargai dan menghormati adat istiadatnya, maka dari itu kehidupan adat istiadat mereka tetap terjaga sampai kapanpun.
http://putrasubuh.files.wordpress.com/2013/07/img_0555.jpg
 








Mungkin agak sedikit terlihat aneh, tapi memang itu sudah komitmen mereka untuk tetap menuruti adat istiadat yang berlaku.
Menurut para sepuh atau Kokolot jaman dahulu, Suku Badui berasal dari latar belakang yang berbeda sehingga mucullah perbedaan hingga sekarang ini. Berikut akan saya ulas satu-persatuJ


1.    Berasal dari Kerajaan Padjajaran/Bogor

Sekitar abad 11 hingga 12, Kerajaan Padjajaran menguasai derah Pasundan dari Banten hingga Cirebon dibawah kepimpinan Prabu Siliwangi. Pada abad 16, Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di daerah Pasundan sehingga Kerajaan Padjajaran merasa terdesak dan melarikan diri ke hutan belantara ke arah selatan. Keturunan inilah yang tinggal di Kampung Cibeo (Badui Dalam) dengan ciri-ciri: baju putih hasil jahitan tangan (baju sangsang), ikat kepala putih, sarung biru tua, jarang bicara, taat adat, tidak mudah terpengaruh.

2.    Berasal dari Banten Girang /Serang

Menurut cerita, pada saat itu Sultan Hasanudin (Putra Sunan Gunung Jati) diutus untuk meyebarkan agama islam di daerah Banten sehingga Putra Prabu Siliwangi terdesak dan kemudian melarikan diri ke hutan dan menyusuri Sungai Ciujung dan menemukan tempat yang disebut Lembur Singkuh Mandala Singkah yang artinya tempat sunyi untuk meninggalkan perang dan tempat ini dikeramatkan. Mereka tinggal di daerah Cikeusik dengan ciri khas: kuat, akan adat, memakai ikat kepala putih, memakai baju putih dari pelah.


3.    Berasal dari Suku Pangawinan  (campuran)

Yang dimaksud Suku Pangawinan adalah dari pencampuran antara suku-suku yang ada di Sumedang, Priangan, Bogor, Cirebon, dan Banten. Mereka terdiri dari kaum adat yang melanggar adatnya karena terdesak oleh perkembangan agama islam. Mereka sudah agak modern tapi masih tetap taat dan patuh pada adatnya.

Source:

No comments:

Post a Comment