SULTAN AGUNG TIRTAYASA
ahir : Banten, 1631
Wafat : Jakarta, 1692
Makam : Dekat Masjid Agung, Kesultanan Banten
Nama Kecilnya adalah Abdul Fatah. Ia diangkat menjadi Sultan Banten pada usia 20 tahun dan mendapat gelar Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan rakyat Banten untuk menolak bekerjasama dengan VOC (Belanda) dan melakukan serangan-serangan gerilya terhadap kedudukan Belanda.
Ia juga berhasil membongkar blockade laut Belanda dan melakukan kerjasama dagang dengan bangsa-bangsa Eropa lain seperti Denmark dan Inggris. Banyak kapal dan perkebunan teh milik VOC yang berhasil dirampas dan dirusak oleh pejuang-pejuang Banten. Hal ini sangat merugikan VOC.
Belanda akhirnya memakai strategi adu domba untuk menundukkan banten yakni dengan menghasut Sultan Haji, anak tertua dari Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji termakan hasutan Belanda dan mengira ayahnya akan menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Purbaya, adik Sultan Haji. Sehingga terjadilah perselisihan antara ayah dan anak. Kerjasama antara Belanda dan Sultan Haji akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dibuang ke Batavia hingga wafat di penjara pada tahun 1692.
Berdasarkan SK Presiden RI No 045/TK/1970, nama Sultan Ageng Tirtayasa tercatat sebagai Pahlawan Nasional.
(Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/2147851-biografi-sultan-ageng-tirtayasa/#ixzz32Gd8RarM)
Wafat : Jakarta, 1692
Makam : Dekat Masjid Agung, Kesultanan Banten
Nama Kecilnya adalah Abdul Fatah. Ia diangkat menjadi Sultan Banten pada usia 20 tahun dan mendapat gelar Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan rakyat Banten untuk menolak bekerjasama dengan VOC (Belanda) dan melakukan serangan-serangan gerilya terhadap kedudukan Belanda.
Ia juga berhasil membongkar blockade laut Belanda dan melakukan kerjasama dagang dengan bangsa-bangsa Eropa lain seperti Denmark dan Inggris. Banyak kapal dan perkebunan teh milik VOC yang berhasil dirampas dan dirusak oleh pejuang-pejuang Banten. Hal ini sangat merugikan VOC.
Belanda akhirnya memakai strategi adu domba untuk menundukkan banten yakni dengan menghasut Sultan Haji, anak tertua dari Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji termakan hasutan Belanda dan mengira ayahnya akan menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Purbaya, adik Sultan Haji. Sehingga terjadilah perselisihan antara ayah dan anak. Kerjasama antara Belanda dan Sultan Haji akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dibuang ke Batavia hingga wafat di penjara pada tahun 1692.
Berdasarkan SK Presiden RI No 045/TK/1970, nama Sultan Ageng Tirtayasa tercatat sebagai Pahlawan Nasional.
(Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/2147851-biografi-sultan-ageng-tirtayasa/#ixzz32Gd8RarM)
Alvin WIlbert X IPS
No comments:
Post a Comment